Dari beberapa pendapat mengenai pengertian inovasi diatas ,maka penulis dapat menyimpulkan yang dimaksud dengan inovasi adalah suatu ide,gagasan,cara atau metode hasil pemikiran manusia yang dirasa sebagai hal baru oleh sekelompok individu yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah.
Inovasi memilki beberapa sifat perubahan yaitu:
1. Penggantian (substitution), inovasi dalam penggantian jenis sekolah penggantian bentuk perabot, alat-alat atau system ujian yang lama diganti dengan yang baru.
2. Perubahan (alternation), merubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, juga harus bertugas menjadi guru pembimbing. Perubahan yang bersifat sebagian komponen dari sekian banyak komponen yang masih dapat dipertahankan dalam sistem lama.
3. Penambahan (addition), inovasi yang besifat penambahan tidak ada penggantian atau perubahan. Kalaupun ada yang berubah, maka perubahan tersebut hanya dalam lingkup komponen dalam system yang masih dipertahankan.
4. Penyusunan kembali (restructuring). Upaya penyusunan kembali bebagai kmponen yang telah ada dalam system dengan maksud agar mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan.
5. Penghapusan (elimination). Upaya perubahan dengan cara menghilangkan aspek-aspek tertentu dalam pendidikan atau pengurangan komponen-komponen tertentu dalam pendidikan atau penghapusan pola atau cara-cara lama.
6. Penguatan (reinforcement). Upaya peningkatan untuk memperkokoh atau memantapkan kemampuan atau pola dan cara-cara yang sebelumnya terasa lemah
Secara garis besar, berbagai konsep/model evaluasi yang telah dikembangkan selama ini dapat digolongkan ke dalam empat rumpun model: measurement, congruence, illumination, dan educational system evaluation.
1. Measurement
Evaluasi pada dasarnya adalah pengukuran perilaku siswa untuk mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok. Hasil evaluasi digunakan terutama untuk keperluan seleksi siswa, bimbingan pendidikan dan perbandingan efektifitas antara dua atau lebih program/metode pendidikan. Obyek evaluasi dititik beratkan pada hasil belajar terutama dalam aspek kognitif dan khususnya yang dapat diukur dengan alat evaluasi yang obyektif dan dapat dibakukan. Jenis data yang dikumpulkan dalam evaluasi adalah data obyektif khususnya skor hasil tes. Dalam kegiatan evaluasi, cenderung ditempuh pendekatan/cara-cara berikut:
a. Menempatkan `kedudukan` setiap siswa dalam kelompoknya melalui pengembangan norma kelompok dalam evaluasi hasil belajar.
b. Membandingkan hasil belajar antara dua atau lebih kelompok yang menggunakan program/metode pengajaran yang berbeda- beda, melalui analisis secara kuantitatif.
c. Teknik evaluasi yang digunakan terutama tes yang disusun dalam bentuk obyektif, yang terus dikembangkan untuk menghasilkan alat evaluasi yang reliabel dan valid.
2. Congruence
Evaluasi pada dasarnya merupakan pemeriksaan kesesuaian atau congruence antara tujuan pendidikan dan hasil belajar yang dicapai, untuk melihat sejauh mana perubahan hasil pendidikan telah terjadi. Hasil evaluasi diperlukan dalam rangka penyempurnaan program, bimbingan pendidikan dan pemberian informasi kepada pihak-pihak di luar pendidikan. Obyek evaluasi dititik beratkan pada hasil belajar dalam bentuk kognitif, psikomotorik maupun nilai dan sikap. Jenis data yang dikumpulkan adalah data obyektif khususnya skor hasil tes. Dalam kegiatan evaluasi, cenderung ditempuh pendekatan/cara-cara berikut:
a. Menggunakan prosedur pre-and post-assessment dengan menempuh langkah-langkah pokok sebagai berikut: penegasan tujuan, pengembangan alat evaluasi, dan penggunaan hasil evaluasi.
b. Analisis hasil evaluasi dilakukan secara bagian demi bagian.
c. Teknik evaluasi mencakup tes dan teknik-teknik evaluasi lainnya yang cocok untuk menilai berbagai jenis perilaku yang terkandung dalam tujuan.
d. Kurang menyetujui diadakannya evaluasi perbandingan antara dua atau lebih program.
3. Illumination
Evaluasi pada dasarnya merupakan studi mengenai: pelaksanaan program, pengaruh faktor lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kelemahan program serta pengaruh program terhadap perkembangan hasil belajar. Evaluasi lebih didasarkan pada judgment (pertimbangan) yang hasilnya diperlukan untuk penyempurnaan program. Obyek evaluasi mencakup latar belakang dan perkembangan program, proses pelaksanaan, hasil belajar dan kesulitan-kesulitan yang dialami. Jenis data yang dikumpulkan pada umumnya data subyektif (judgment data) Dalam kegiatan evaluasi, cenderung ditempuh pendekatan/cara-cara berikut:
a. Menggunakan prosedur yang disebut Progressive focussing dengan langkah-langkah pokok: orientasi, pengamatan yang lebih terarah, analisis sebab-akibat.
b. Bersifat kualitatif-terbuka, dan flesksibel-eklektif.
c. Teknik evaluasi mencakup observasi, wawancara, angket, analisis dokumen dan bila perlu mencakup pula tes.
4. Educational System Evaluation
Evaluasi pada dasarnya adalah perbandingan antara performance setiap dimensi program dan kriteria, yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan judgment. Hasil evaluasi diperlukan untuk penyempurnaan program dan penyimpulan hasil program secara keseluruhan. Obyek evaluasi mencakup input (bahan, rencana, peralatan), proses dan hasil yang dicapai dalam arti yang lebih luas. Jenis data yang dikumpulkan meliputi baik data obyektif maupun data subyektif (judgment data)Dalam kegiatan evaluasi, cenderung ditempuh pendekatan/cara-cara berikut:
a. Membandingkan performance setiap dimensi program dengan kriteria internal.
b. Membandingkan performance program dengan menggunakan kriteria eksternal yaitu performance program yang lain.
c. Teknik evaluasi mencakup tes, observasi, wawancara, angket dan analisis dokumen.
Marsigit
Marsigitism
Marsigit Filsafat
Marsigit Filsafat 2019
Marsigit Philosophy
Marsigit Philosophy 2019
No comments:
Post a Comment
Silahkan komentar di sini